Tuesday, January 20, 2015

Menikmati Kepingan Kisah Ramayana di Gua Kiskenda Yogyakarta

Kisah epik Ramayana yang mengisahkan tentang Rama dan Shinta sudah sangat terkenal, sebagai salah satu kisah yang menceritakan tentang cinta sejati. Sebagai wilayah yang mempunyai kedekatan spiritual dengan kisah-kisah pewayangan tersebut, beberapa tempat yang ada di dalam kisah tersebut konon ada di dunia nyata. Salah satunya berada di Yogyakarta, tepatnya Gua Kiskenda yang merupakan kerajaan dari Raja Kera Subali dan Sugriwa yang muncul dalam kisah Ramayana. Gua Kiskenda terletak sebelah barat dari pusat kota Yogyakarta, tepatnya di Kabupaten Kulon Progo, di sebuah pegunungan bernama Pegunungan Menoreh yang menjadi batas antara Yogyakarta dan Propinsi Jawa Tengah.
Wisatawan langsung disambut dengan relief cukup besar yang mengisahkan tentang kisah epik Ramayana tersebut. Relief tersebut terpahat di tebing-tebing batu yang berdekatan dengan pintu masuk menuju ke dalam gua. Ketika memasuki gua, wisatawan tidak hanya akan menikmati pemandangan gua tetapi juga menikmati kepingan demi kepingan kisah yang kemudian merangkai cerita epik Ramayana. Maka akan lebih baik jika para wisatawan yang ingin mengunjungi gua ini untuk membaca kisah Ramayana terlebih dahulu untuk lebih dapat merasakan sebuah pengalaman memasuki dunia masa lampau. Akan tetapi jikalau tidak ada waktu untuk mempelajari kisah tersebut terlebih dahulu juga tidak mengapa.


Sekilas dari mulut gua, tempat ini terkesan tak terawat karena banyak terdapat sarang laba-laba di mulut gua, dan juga akar-akar pohon besar yang menjuntai hingga mencapai pintu masuk gua. Akan tetapi ketika telah memasuki gua kesan itu seketika hilang karena di dalam gua wisatawan akan menemui kemudahan dalam menyusuri gua, seperti jalur khusus yang memudahkan wisatawan untuk melangkahkan kaki tanpa takut terpeleset. Selain itu stalagtit dan stalagmit yang meneteskan air juga masih banyak terdapat di gua ini sehingga gua ini menjadi semakin menyenangkan untuk ditelusuri.
Seorang pemandu akan menemani dan menjelaskan setiap bagian yang ada di dalam gua ini sekaligus menceritakan awal mula gua ini menjadi kerajaan kera. Dikisahkan Mahesasura dan Lembusura, kakak beradik berkepala kerbau yang berkelahi melawan Kera Subali, sementara Sugriwa menunggu di luar gua. Kisah yang diceritakan oleh pemandu benar-benar lebih dari dongeng karena langsung berada di lokasi kejadian. Di dalam Gua Kiskenda ini terdapat sekitar sembilan lokasi yang sering digunakan untuk bertapa, yaitu Pertapaan Tledek, Kusuman, Padasan, Santri Tani, Semelong, Lumbung Kampek, Selumbung, Seterbang, dan Sekandang.

Dengan semua hal tersebut di atas yang ditawarkan oleh Gua Kiskenda, tentunya tempat ini bisa menjadi salah satu tempat wisata terbaik yang masuk ke dalam agenda wisata. Karena tidak hanya gua ini, masih banyak objek wisata yang ada di deretan Pegunungan Menoreh seperti Desa Wisata Kalibiru, Waduk Sermo, ataupun Puncak Suroloyo yang jaraknya saling berdekatan satu sama lain. Pemandangan alam yang indah dipadukan dengan kisah epik yang legendaris, adakah kombinasi yang lebih menarik daripada dua hal tersebut?



0 comments:

Post a Comment