Thursday, December 25, 2014

Mengenal Kearifan Lokal Suku Dayak di Rumah Betang

Rumah Betang merupakan sebuah rumah tradisional yang terletak di dekat Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia, dan dari Rumah Betang ini wisatawan akan mendapatkan pelajaran yang bagus tentang kearifan lokal Suku Dayak yang khas; lembut tapi perkasa. Rumah Betang merupakan rumah yang berisi sekitar 50 ruangan, dan menjadikan rumah tradisional Dayak ini sebagai salah satu rumah yang terpanjang. Uniknya, Rumah Betang merupakan rumah yang konon sudah dibangun berabad-abad lalu akan tetapi masih mempunyai ketahanan yang luar biasa; hal ini disebabkan salah satunya karena penggunaan kayu ulin yang sangat kuat.
Rumah Betang dihuni oleh beberapa keluarga sekaligus yang tinggal di ruangan-ruangan tersendiri, tetapi di rumah yang disebut juga sebagai Lamin ini terdapat sebuah ruangan khusus yang digunakan untuk pertemuan, ritual, atau untuk keperluan adat lainnya. Pemisahan tiap keluarga di tiap ruangan dimaksudkan agar lebih mengorganisir para penghuninya, selain itu rumah tradisional ini juga bisa sebagai representasi rasa saling menghargai dalam perbedaan.
Jika wisatawan ingin merasakan hangatnya penduduk Dayak maka mengunjungi Rumah Betang bisa menjadi pilihan terbaik, karena di tempat ini wisatawan bisa berinteraksi langsung, dan mempelajari kearifan lokal Suku Dayak; filosofi, serta nilai-nilai khas Dayak yang diwariskan dari orang tua kepada anak-anak generasi selanjutnya. Menyusuri Rumah Betang atau Lamin ini juga merupakan kegiatan yang mengasyikkan, hanya saja wisatawan harus hati-hati saat menaiki tangga karena tangganya tidak sekuat bangunan utama.
Rumah Betang merupakan rumah tradisional dengan model rumah panggung, yang dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan serangan dari binatang buas. Secara keseluruhan Rumah Betang dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Ruai atau Pandopo yang merupakan ruangan luas tidak bersekat yang digunakan untuk keperluan umum, kemudian ruangan yang berbilik-bilik yang merupakan kamar-kamar tiap keluarga, serta sebuah ruangan lagi.
Rumah Betang di dekat Sungai Kapuas telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya oleh Kementrian Pariwisata dan Kebudayaan. Rumah-rumah Betang tersebut terletak di Dusun Sunge Uluk Apalin, Desa Nyagau, Kecamatan Embaloh Hilir, Kecamatan Putussibau, dan di Kecamatan Embaloh Hulu. Dengan dijadikannya sebagai Cagar Budaya, Rumah Betang merupakan warisan budaya Indonesia yang harus dijaga kelestariannya.
(sumber: Indonesia Travel)

Monday, December 22, 2014

Eksotisme Lembah Harau Bukittinggi

Lembah Harau yang berada di Bukittinggi, Sumatra Barat ini merupakan salah satu lembah terindah di Indonesia, dan bahkan dijuluki Lembah Yosemite Indonesia karena keindahan lembah ini tak kalah dengan Taman Nasional Yosemite yang berada di California, Amerika. Lembah Harau merupakan tempat liburan terbaik yang akan memanjakan mata karena pemandangannya begitu indah; batu granit berwarna-warni dengan tinggi bervariasi antara 100 sampai 500 meter.
Lembah Harau terletak di Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Propinsi Sumatra Barat, berjarak kurang lebih 138 km dari kota Padang, dan 47 km dari Bukittinggi. Untuk mencapai Lembah Harau tidaklah terlalu sulit karena transportasi umum telah tersedia, terutama bagi wisatawan yang datang dari Bukittinggi; perjalanan akan memakan waktu sekitar satu jam dari Bukittinggi.
Sebagai tempat liburan terbaik, Lembah Harau tidak hanya menawarkan pemandangan tebing-tebing tinggi menjulang, tetapi juga air terjun yang dinamakan Air Terjun Sarasah Bunta. Selain Sarasah Bunta, masih ada tiga air terjun lain yaitu Air Terjun Sarasah Aie Luluih yang mempunyai kolam di bawahnya dan menurut kepercayaan masyarakat membasuh air kolam dari Sarasah Aie Luluih akan membuat awet muda. Juga masih ada Air Terjun Sarasah Murai, yang sering digunakan burung Murai mandi. 
Lembah Harau merupakan wilayah cagar alam seluas 669 hektar, dan beberapa penelitian di Lembah Harau menemukan bahwa Lembah Harau ini di masa lalu adalah lautan, karena di Lembah Harau ditemukan batuan yang identik dengan bebatuan yang ditemukan di dasar laut. Tetapi terlepas dari penelitian itu, Lembah Harau merupakan tempat yang ideal bagi penggemar olahraga ekstrim panjat tebing; dengan kemiringan mencapai 90 derajat membuat tantangan semakin besar.

Bagi para pengunjung yang ingin mengunjungi Lembah Harau, jangan lupakan kamera karena setiap titik di Lembah Harau merupakan titik yang sayang untuk dilewatkan. Juga jangan lewatkan nikmatnya masakan khas Padang yang kaya akan rempah-rempah, dan yang pasti Lembah Harau akan menjadi tempat liburan terbaik yang bisa dikunjungi.

Friday, December 19, 2014

Menikmati Pergantian Tahun di Tanjung Lesung

Tanjung Lesung mungkin belum sepopuler Pantai Anyer ataupun Carita, tetapi jangan salah, kawasan wisata yang juga terletak di Banten ini sebentar lagi akan menjadi salah satu tujuan wisata terbaik, bahkan menurut rencana, kompleks Tanjung Lesung akan dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata internasional. Saat ini kawasan Tanjung Lesung tengah dikembangkan oleh Jababeka Tbk dengan konsep "Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung."
Dengan konsep seperti itu, kawasan yang juga dijuluki sebagai "Paradise of West Coast" ini nantinya akan mempunyai berbagai fasilitas yang tentu saja akan memanjakan wisatawan, seperti Pelabuhan Marina yang akan dijadikan sebagai pelabuhan terbesar di Indonesia dengan total keseluruhan dermaga mencapai 600, serta koridor khusus kapal pesiar mewah yang berlayar melewati Selat Sunda.
Selain itu, jalan tol dan hotel juga tengah dibangun di kawasan Tanjung Lesung ini. Meskipun begitu, setiap akhir pekan biasanya kamar akan terisi penuh dengan wisatawan yang ingin menikmati indahnya Selat Sunda dari Tanjung Lesung. Salah satu tempat liburan terbaik yang terletak di Banten, tepatnya di Pandeglang ini menawarkan berbagai jenis kegiatan yang bisa dilakukan di Tanjung Lesung, dari kegiatan olahraga seperti jetski atau kayak, atau kegiatan menyenangkan seperti banana boat, hingga pre-wedding.
Untuk mencapai Tanjung Lesung, akses jalan sudah sangat mudah karena berjarak kurang lebih hanya sekitar 180 kilometer dari pusat kota Jakarta. Selain itu, perjalanan menggunakan transportasi darat akan membutuhkan waktu kurang lebih paling lama 3 jam. Sementara perjalanan laut bisa ditempuh dari Ancol atau Pantai Indah Kapuk.
Pada malam pergantian tahun 2014-2015 nanti, di kawasan wisata terbaik Tanjung Lesung juga akan diadakan acara bertajuk "New Year 2015, a Night to Remember" yang akan menampilkan kesenian daerah dan wisata kuliner daerah. Pengunjung tak perlu khawatir mengenai tempat untuk bermalam, karena sudah tersedia banyak cottage, atau jika pengunjung ingin menikmati sensasi yang berbeda pengunjung bisa berkemah di sekitar Tanjung Lesung.

Wednesday, December 17, 2014

Menikmati Sisi Lain Yogyakarta di Desa Wisata Kalibiru

Jika banyak wisatawan menganggap bahwa wisata Yogyakarta hanyalah seputar Merapi, Malioboro, Kraton, Prambanan, ataupun Parangtritis, mulailah untuk bergeser ke sebelah barat kota Yogyakarta, tepatnya di Kulon Progo dimana deretan Pegunungan Menoreh terbentang panjang dengan gagah. Deretan Pegunungan Menoreh merupakan daratan tinggi yang menjadi perbatasan wilayah Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta dengan Kabupaten Magelang dan Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. 
Di deretan pegunungan inilah Waduk Sermo berada, sebuah waduk raksasa di dataran tinggi yang merupakan salah satu waduk terbaik di Indonesia. Juga Goa Kiskenda, goa yang disebut dalam epos Ramayana sebagai kraton dari kera Subali dan Sugriwa. Tak ketinggalan pula puncak Suroloyo, yang dari atas puncak Suroloyo pengunjung bisa menyaksikan pemandangan spektakuler landscape Merapi - Merbabu, Candi Borobudur, Sindoro - Sumbing, hingga Pantai Selatan.
Namun itu belumlah semua, masih ada satu lagi tempat yang akan semakin membuat wisatawan berdecak kagum betapa Yogyakarta mempunyai obyek wisata yang lengkap; Desa Wisata Kalibiru. Desa Wisata Kalibiru terletak di Hargowilis, Kokap, Kulon Progo, dengan ketinggian kurang lebih sekitar 450 mdpl, sehingga nyali pengunjung akan benar-benar diuji di tempat ini, terutama kendaraan harus dalam kondisi prima.
Namun semua itu akan terbayar ketika telah sampai di Kalibiru; pemandangan eksotis akan terbentang luas tepat di depan mata. Jika beruntung, wisatawan bisa bertemu dengan penghuni asli seperti Elang Jawa yang gagah, Harimau Jawa dan Harimau Kumbang, ataupun Ayam Alas. Selain itu, Desa Wisata Kalibiru juga mempunyai fasilitas Flying Fox. Desa Wisata Kalibiru berjarak kurang lebih 40 kilometer dari pusat kota Yogyakarta ke arah barat dengan lama perjalanan paling lama sekitar 1,5 jam.

Sebagai tempat liburan terbaik yang masih tergolong baru, Desa Wisata Kalibiru sangat direkomendasikan masuk ke dalam daftar wisata. Fasilitas juga tergolong cukup lengkap, seperti cottage, tempat parkir ataupun Flying Fox. Tiket masuk ke Desa Wisata Kalibiru Rp 2000/orang.

Monday, December 15, 2014

Berinteraksi dengan Ikan Terbesar di Bumi di Taman Nasional Teluk Cendrawasih

Taman Nasional Teluk Cendrawasih merupakan salah satu tempat liburan terbaik dan alasan yang paling tepat untuk memperpanjang waktu liburan di Papua karena Taman Nasional Teluk Cendrawasih merupakan taman nasional dengan perairan terluas di Indonesia yang memiliki ekosistem lengkap, baik ekosistem darat ataupun ekosistem laut. Bahkan bagi wisatawan penggemar aktivitas menyelam, perairan di Taman Nasional Teluk Cendrawasih merupakan tempat yang tepat untuk bertemu dengan salah satu ikan terbesar di bumi yaitu Ikan Hiu Paus, yang terkenal ramah dan tidak agresif ketika berjumpa dengan manusia.
Teluk ini dikelilingi oleh beberapa pulau seperti Pulau Biak, Pulau Yapen, dan tentu saja pulau utama, Papua. Taman Nasioanl Teluk Cendrawasih mempunyai pemandangan yang lebih beragam daripada Raja Ampat, dengan daya tarik dari ikan Hiu Paus yang menjadi obyek yang paling menarik. Taman nasional yang diresmikan pada tahun 1993 ini merupakan taman nasional dengan luas 1.453.500 hektar dengan pembagian sekitar 89,8% lautan, dan 5,5% terumbu karang.
Sementara ekosistem darat di Taman Nasional Teluk Cendrawasih juga tak kalah beragam; 36 jenis burung hidup di taman nasional ini. Perairan di Teluk Cendrawasih merupakan habitat dari beberapa jenis penyu yang dilindungi, yaitu Penyu Sisik, Penyu Hijau, Penyu Lekang, dan juga Penyu Belimbing. Beberapa lembaga dalam dan luar negeri menjadikan Taman Nasional Teluk Cendrawasih ini sebagai tempat penelitian utama terkait dengan ikan Hiu Paus; uniknya, ikan Hiu Paus yang berukuran sangat besar tersebut sering muncul diantara rumah-rumah terapung di Kwatisore.
Menyelam di lautan lepas bersama ikan Hiu Paus merupakan aktivitas utama yang bisa dilakukan di Taman Nasional Teluk Cendrawasih ini. Bahkan ikan raksasa ini bisa dipanggil, yaitu dengan cara dipancing dengan ikan puri yang dilempar ke laut. Meskipun begitu, penyelam tetap tidak diperbolehkan menyentuh ikan berukuran besar tersebut, meskipun penyelam bisa berenang di dekat ikan ini. Sementara bagi wisatawan yang ingin menikmati pesona di daratan Teluk Cendrawasih, wisatawan bisa menikmati pemandangan hutan mangrove, bahkan air terjun yang dan sumber air panas yang berada di Pulau Mioswaar. 

Wisatawan yang ingin berkunjung ke Teluk Cendrawasih sebaiknya mempertimbangkan waktu-waktu tertentu; bulan Mei sampai Oktober merupakan waktu yang paling pas. Wisatawan juga harus memperoleh ijin dari pengelola untuk memastikan keamanan. Untuk melakukan perjalanan ke Teluk Cendrawasih, wisatawan bisa menggunakan perjalanan via udara menuju Biak. Kemudian dari Biak perjalanan dilanjutkan menuju Manokwari atau Nabire dengan menggunakan Susi Air. (Photo: Indonesia Travel).

Saturday, December 13, 2014

Menikmati Halusnya Pasir di Pantai Ngurbloat

Indonesia timur seolah tak pernah kehabisan pesona untuk memberikan destinasi wisata terbaik bagi para penggemar traveling, terutama penggemar wisata pantai karena kawasan Indonesia Timur menyediakan banyak pantai indah yang sulit ditemui di tempat lain, seperti pantai yang terletak di Maluku Tenggara ini dengan butiran pasir terlembut di Asia, yaitu Pantai Ngurbloat. Pantai Ngurbloat ini bisa menjadi alternatif lain selain pantai dengan hamparan pasir putih luas di Pantai Ngurtafur yang juga berada di Maluku Tenggara.
Pantai Ngurbloat juga disebut sebagai Pantai Pasir Panjang oleh warga sekitar karena hamparan pasir pantai ini terbentang sepanjang lima kilometer hingga ke sisi pantai yang lain yaitu Pantai Ngursamadan. Butiran pasir pantai di Pantai Ngurbloat sangat lembut, bahkan oleh National Geographic dinobatkan sebagai pantai dengan butiran pasir terhalus di Asia. Saat ini Pantai Ngurbloat menjadi salah satu andalan destinasi wisata terbaik di Maluku.
Pemandangan di pantai inipun sangat khas dan mirip dengan gambaran pantai tropis yang ideal; di pantai ini banyak terdapat pohon kelapa yang tumbuh berjajar. Rasanya Pantai Ngurbloat ini bisa dijadikan sebagai tempat yang baik untuk menghabiskan akhir tahun dan menyambut terbitnya matahari tahun baru bersama keluarga atau orang-orang terdekat. 
Jika ingin mengunjungi pantai ini, waktu yang paling baik adalah antara bulan April-Mei dan juga Oktober-Desember karena pada bulan-bulan tersebut cuaca dan ombak di pantai cenderung lebih tenang. Pengunjung juga harus menjaga kebersihan di pantai, dengan tidak membuang sampah sembarangan ataupun merusak pepohonan di sekitar pantai.
Pantai Ngurbloat berlokasi di tempat yang cukup jauh dari keramaian sehingga tempat ini cukup tenang. Akan tetapi jika wisatawan ingin menginap, penginapan terdapat di sekitar pantai yang terbua dari kayu, dan wisatawan akan dikenakan biaya antara Rp 150.000 sampai Rp 200.000 per malam belum termasuk makan tiga kali sehari. Akan tetapi jika ingin mendapatkan fasilitas lengkap dengan makan, wisatawan harus menambah Rp 100.000 lagi per orang.
Pantai Ngurbloat terletak di Kepulauan Kei Kecil, yang bisa ditempuh dari Ambon dengan pesawat kecil menuju Tual yang berjarak 20 kilometer, dengan lama perjalanan kurang lebih 1,5 jam. Dari Tual perjalanan akan dilanjutkan dengan menggunakan mobil menuju Pantai Ngurbloat selama kurang lebih satu jam perjalanan. Atau jika wisatawan ingin menggunakan perjalanan via laut, dari Pelabuhan Yos Sudarso Ambon menggunakan kapal PELNI menuju lokasi dengan lama perjalanan sekitar 18 jam.

Friday, December 12, 2014

Megahnya Air Terjun Telun Berasap

Banyak tempat yang bisa dijadikan sebagai tempat liburan terbaik ketika anda berada di Pulau Sumatra, salah satunya adalah Taman Nasional Kerinci Seblat yang di dalamnya terdapat berbagai tempat menarik yang bisa dikunjungi, seperti Air Terjun Telun Berasap yang megah. Air terjun ini berlokasi di Desa Telun Berasap, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Air Terjun Telun Berasap terletak cukup tersembunyi di lebatnya kedalaman hutan Taman Nasional Kerinci Seblat, sehingga suara gemuruhnya terdengar indah membelah kesunyian hutan.
Air Terjun Telun Berasap mempunyai ketinggian kurang lebih sekitar 50 meter, sehingga menciptakan kabut air di sekitar lokasi air terjun, sehingga air terjun tersebut dinamakan Air Terjun Telun Berasap. Kabut air tersebut juga akan menciptakan pelangi di sekitar air terjun yang menambah air terjun ini semakin indah. Di tebing yang cukup dekat dengan jatuhnya air, terdapat sebuah goa yang belum pernah ada orang yang berhasil masuk ke goa tersebut karena derasnya air terjun.
Sebuah pondok kecil terdapat di lokasi yang cukup tinggi yang memungkinkan bagi anda untuk menikmati salah satu wisata terbaik di Sumatra ini dengan pemandangan yang berbeda; atau anda juga bisa mendaki ke atas air terjun. Namun untuk bisa menikmati keindahan air terjun ini anda harus cukup bersabar karena perjalanan yang ditempuh cukup jauh.
Dari pusat kota Jambi menuju Kota Sungai Penuh yang berjarak sekitar 500 km membutuhkan waktu kurang lebih 10 jam dengan perjalanan darat. Atau jika anda berangkat dari Padang, jarak yang ditempuh kurang lebih 287 km menuju Sungai Penuh yang menghabiskan waktu sekitar 7 km. Sementara perjalanan akan dilanjutkan dari Sungai Penuh ke Desa Telun Berasap yang berjarak 60 km, dan 300 meter berjalan menuju lokasi air terjun, dan menaiki beberapa tangga.
Sebagai tempat wisata yang terletak di kedalaman hutan, anda tidak akan menemukan penginapan atau guest house di lokasi, tetapi penginapan dan guest house bisa ditemukan di Kota Sungai Penuh, meskipun bukan hotel berbintang. Akan tetapi hal itu tidak menjadi masalah karena selain pemandangan yang indah, kuliner di Sungai Penuh menawarkan menu yang sayang untuk dilewatkan seperti beras payo, dendeng beteko, kacang tojin, atau menikmati kopi dan teh kayu aro yang sangat terkenal.

Thursday, December 11, 2014

Menyusuri Permadani Putih di Pantai Ngurtafur

Pantai Ngurtafur merupakan salah satu dari sekian banyak potensi pantai di wilayah Indonesia timur yang mempunyai pemandangan indah yang memanjakan mata, bahkan kombinasi warna alam di Pantai Ngurtafur bisa jadi merupakan salah satu perpaduan warna alam yang indah; pantai dengan pasir putih bersih berpadu dengan birunya langit dan air laut yang jernih. Pantai yang terletak di Maluku ini merupakan salah satu tempat wisata terbaik yang bisa dijadikan destinasi utama ataupun destinasi wisata alternatif di Indonesia Timur.
Pantai Ngurtafur terbentang sangat luas, terletak di Kepulauan Kei di Maluku Tenggara. Terbagi atas Pulau Kei Besar dan Pulau Kei Kecil, pantai ini terletak di gugusan pulau yang berada di antara Laut Seram, Laut Banda, dan Laut Arafuru. Salah satu titik yang paling menarik dari Pantai Ngurtafur ini adalah Pantai Gosong, yang mempunyai daratan menjorok ke dalam lautan sepanjang 2 kilometer dengan lebar sekitar 7 meter. 
Pantai Ngurtafur inipun dijadikan sebagai pusat penangkaran penyu belimbing atau yang disebut Tabob oleh masyarakat sekitar, dan penangkaran penyu inipun diawasi langsung oleh WWF. Bahkan pantai ini juga merupakan jalur migrasi dari burung Pelikan Australia, dan jika beruntung wisatawan bisa menyaksikan pemandangan yang menarik dan langka tersebut. Snorkling merupakan salah satu kegiatan utama yang bisa dilakukan di Pantai Ngurtafur karena air di pantai ini sangat jernih. 
Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Pantai Ngurtafur akan lebih baik jika membawa bekal makanan dan minuman karena tidak ada penjual makanan atau minuman. Untuk menikmati indahnya pemandangan Pantai Ngurtafur, waktu-waktu antara bulan April-Mei dan Oktober-Desember merupakan waktu terbaik karena pada waktu-waktu tersebut cuaca cenderung lebih cerah dan ombak juga tidak terlalu besar. Namun wisatawan harus bersabar terlebih dahulu sebelum sampai ke Pantai Ngurtafur ini karena perjalanan akan memakan waktu cukup melelahkan.
Meski begitu, kelelahan di perjalanan akan langsung terbayar dengan keindahan alam Pantai Ngurtafur. Dari Bandara Pattimura, Ambon, perjalanan akan dilanjutkan kembali ke Bandara Dumatubun yang memakan waktu kurang lebih 1,5 jam, dan kemudian akan dilanjutkan ke Tual sebelum ke Ngurtafur dengan menggunakan perahu motor di Pelabuhan Debut dengan biaya bervariasi antara Rp 700.000 sampai Rp 1.000.000 dengan kapasitas 15 orang perjalanan pulang pergi.

Atau pengunjung bisa menggunakan kapal dari Pelabuhan Yos Sudarso menuju Pelabuhan Tual yang akan memakan waktu sekitar 18 jam, kemudian perjalanan akan dilanjutkan ke Ngurtafur dengan speed boat selama kurang lebih 1,5 jam. Sebagai salah satu destinasi wisata terbaik di Indonesia Timur, pengunjung tidak perlu khawatir jika ingin tinggal beberapa hari untuk menikmati keindahan Pantai Ngurtafur karena sudah tersedia penginapan di sekitar pantai dengan pemandangan yang langsung menghadap pantai. Biaya penginapan sekitar Rp 150.000 sampai Rp 200.000 per malam.

Monday, December 8, 2014

Menikmati Sejuknya Udara Alami Kota Curup

Kota Curup merupakan ibukota Kabupaten Rejang Lebong, Propinsi Bengkulu yang terletak di dataran tinggi dengan ketinggian yang bervariasi antara 100 sampai 1000 meter dari permukaan laut. Terletak di pegunungan yang sangat terkenal Bukit Barisan, Kota Curup menawarkan pemandangan khas pegunungan dan menawarkan udara segar nan alami khas pegunungan.
Kabupaten Rejang Lebong secara umum merupakan pemasok terbesar bahan makanan seperti sayuran ataupun beras ke hampir seluruh pelosok Sumatra, dan sejauh mata memandang, hamparan permadani hijau terbentang begitu luas. Selain produk pertanian, produk-produk perkebunan seperti kopi dan karet juga dihasilkan di wilayah ini. Dengan udara yang sejuk, kawasan ini memang sangat cocok sebagai kawasan pertanian dan perkebunan.
Sebagai kawasan yang berudara cukup dingin, Kota Curup memiliki obyek wisata yang menarik, yaitu Suban Air Panas yang mempunyai sumber air langsung dari pegunungan sehingga airnya terasa sangat segar. Bagi penggemar kegiatan mendaki, Kota Curup pun mempunyai jalur pendakian yang disebut Bukit Kaba, yang tidak terlalu ekstrim dan cocok untuk mengamati keindahan alam sekitar. Bahkan pengunjung bisa mengamati lahar dan kawah yang bisa berubah warna.
Kota Curup juga mempunyai air terjun yang disebut Talang Rimbo dan sebuah danau yang bernama Danau Mas Harun Bastari. Akan tetapi bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam Kota Curup sebaiknya mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, karena kondisi jalan yang berkelok-kelok dan cenderung kurang baik. Obat-obatan pribadi akan sangat dibutuhkan, terutama jika wisatawan adalah orang yang mudah mabuk perjalanan.
Sebagai tempat yang memiliki udara dingin, sebaiknya wisatawan membawa perlengkapan seperti jaket tebal untuk menjaga tubuh agar tetap hangat. Jangan lupakan kuliner khas yang mudah dijumpai di Kota Curup, seperti sambal tempoyak atau gulai umbut. Untuk mencapai Kota Curup tidaklah sulit, karena Bandara Fatmawati Bengkulu langsung terhubung dengan bandara-bandara lain di kota besar Indonesia. Dari bandara ke Kabupaten Rejang Lebong sekitar 85 kilometer. Pengunjung bisa memilih menggunakan jasa taksi atau travel. 
Beberapa orang lebih menyukai menggunakan travel karena bisa berhenti di sembarang tempat, dan travel jurusan Bengkulu-Kota Curup membutuhkan biaya kurang lebih Rp 40.000. Tentunya pilihan ada di tangan wisatawan. Yang pasti, Kota Curup merupakan salah satu tujuan wisata terbaik yang bisa menjadi alternatif di Propinsi Bengkulu.


Menyibak Pesona Banyuwangi

Banyuwangi, kota di ujung timur pulau Jawa tersebut memang unik dan mempesona; seakan merupakan kombinasi yang luar biasa dari Bali, Jawa, dan Madura yang membuat Banyuwangi mempunyai potensi lengkap dalam hal pariwisata, seperti ungkapan "dari timur terbit cahaya." Juga dalam kekayaan budaya, dimana salah satu suku tua masih eksis sampai sekarang yaitu Suku Osing yang mempunyai kebudayaan yang menarik untuk dipelajari.
Banyuwangi merupakan salah satu tempat liburan terbaik yang bisa dijadikan sebagai tujuan utama, karena banyaknya tujuan wisata di tempat ini, beberapa diantaranya bahkan mempunyai tantangan tersendiri bagi para penggemar wisata petualangan. Hutan-hutan mistis seolah merupakan surga tersembuyi, pantai dengan ombak kelas dunia yang sering digunakan untuk kegiatan berselancar, padang rumput yang luas, kawah Gunung Ijen yang unik, ataupun tempat penyu berkembang biak. Semuanya ada di Banyuwangi.
Wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi tak perlu bingun untuk mengunjungi mana tempat yang harus dikunjungi pertama kali, karena manapun obyek yang dikunjungi pertama kali tetap memberikan kesan dan pengalaman yang berbeda dan menarik. Padang rumput luas yang biasanya hanya ditemukan di Afrika pun bisa dijumpai di Banyuwangi, yang menjadi habitat bagi hewan-hewan eksotis seperti Banteng Jawa, Merak, Rusa, hingga predator macam Macan Tutul.
Sementara bagi wisatawan yang ingin mengalami sensasi sedikit mistis, Taman Nasioanal Alas Purwo bisa menjadi pilihan yang tepat, atau Taman Nasional Meru Betiri. Singkatnya, sangat mudah untuk menikmati pesona Banyuwangi, bahkan wisatawan pun bisa mencari info lengkap tentang Banyuwangi melalui aplikasi smartphone berbasis Android yang bernama "Banyuwangi Tourism." 

Sebagai salah satu wisata terbaik di Jawa Timur, obyek wisata di Banyuwangi juga menawarkan kuliner khas Banyuwangi yang tentunya sayang untuk dilewatkan, yaitu Rujak Soto yang merupakan kombinasi dari Rujak Cingur dan Soto Babat. Dan tentunya masih banyak pilihan menu yang lain seperti Sego Tempong, Sego Cawuk, Sate Kalak, Pecel Pitik, dan lain-lain. (Foto: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi).

Sunday, December 7, 2014

Menyaksikan Eloknya Burung Cendrawasih di Habitat Aslinya

Papua seolah tak akan habis untuk dijelajahi, baik itu wisata pantainya yang sudah terkenal maupun wisata alam di pedalaman yang menegangkan, meskipun wisata alam pantai lebih terkenal di Papua karena adanya salah satu tujuan wisata terbaik yaitu Raja Ampat, yang merupakan segitiga koral dunia, tetapi bagi wisatawan yang menyukai tantangan yang berbeda ketika mengunjungi Papua bisa menyempatkan diri untuk menyusuri pedalaman hutan Papua yang eksotik untuk menyaksikan pesona burung surga, Cendrawasih Merah khas Papua di habitat aslinya.
Masih di daerah yang sama di Raja Ampat, wisatawan bisa mampir ke Desa Sawinggrai yang terletak di Distrik Meos Mansar, Raja Ampat. Di desa ini wisatawan bisa mengamati dengan jelas pesona burung surga Cendrawasih Merah yang langka di habitat aslinya. Bahkan tidak hanya Cendrawasih Merah, karena setidaknya ada empat spesies Cendrawasih (termasuk Cendrawasih Merah) berbeda yang bisa disaksikan di Desa Sawinggrai, yaitu Cendrawasih Belah Rotan, Cendrawasih Besar, dan Cendrawasih Kecil.
Atraksi yang ditunggu-tunggu oleh para wisatawan biasanya adalah ketika burung-burung jantan menari untuk mendapatkan perhatian si burung betina, dan biasanya terjadi pada musim kawin yang biasanya terjadi hampir setahun, kecuali bulan Februari dan Desember. Bulan Februari dan Desember merupakan musim bertelur bagi burung Cendrawasih. Atraksi burung Cendrawasih bisa dinikmati dua kali per harinya, yaitu pada pagi hari dan petang, dan wisatawan harus sedikit berjuang untuk menyaksikan pertunjukan ini karena 'arena' pertunjukan terletak di sebuah bukit.
Selain menikmati tarian burung Cendrawasih, pengunjung juga bisa mengamati adat istiadat Papua, khususnya di Desa Sawinggrai yang mempunyai kearifan lokal yang menarik untuk dipelajari, salah satunya tidak memburu burung Cendrawasih. Selain itu aktifitas memberi makan ikan liar juga menjadi daya tarik dari desa ini. Meskipun liar tetapi ikan-ikan berukuran kecil tersebut sangat jinak. Penduduk Desa Sawinggrai juga mempunyai larangan untuk tidak menangkap hewan laut tertentu pada waktu tertentu, yang dinamakan Sasi Laut.

Wisatawan disarankan membawa perbekalan makan dan minum karena tidak ada warung makanan di Desa Sawinggrai. Begitu juga dengan penginapan, karena biasanya Desa Sawinggrai merupakan salah satu tempat wisata yang masuk ke dalam paket tour wisata. Akan tetapi jika wisatawan ingin mengunjungi Desa Sawinggrai tanpa paket wisata manapun, wisatawan bisa menuju Kota Sorong terlebih dahulu. Kemudian menggunakan transportasi melalui laut untuk menuju Waisai, dan kemudian menuju Desa Sawinggrai.