Monday, December 15, 2014

Berinteraksi dengan Ikan Terbesar di Bumi di Taman Nasional Teluk Cendrawasih

Taman Nasional Teluk Cendrawasih merupakan salah satu tempat liburan terbaik dan alasan yang paling tepat untuk memperpanjang waktu liburan di Papua karena Taman Nasional Teluk Cendrawasih merupakan taman nasional dengan perairan terluas di Indonesia yang memiliki ekosistem lengkap, baik ekosistem darat ataupun ekosistem laut. Bahkan bagi wisatawan penggemar aktivitas menyelam, perairan di Taman Nasional Teluk Cendrawasih merupakan tempat yang tepat untuk bertemu dengan salah satu ikan terbesar di bumi yaitu Ikan Hiu Paus, yang terkenal ramah dan tidak agresif ketika berjumpa dengan manusia.
Teluk ini dikelilingi oleh beberapa pulau seperti Pulau Biak, Pulau Yapen, dan tentu saja pulau utama, Papua. Taman Nasioanl Teluk Cendrawasih mempunyai pemandangan yang lebih beragam daripada Raja Ampat, dengan daya tarik dari ikan Hiu Paus yang menjadi obyek yang paling menarik. Taman nasional yang diresmikan pada tahun 1993 ini merupakan taman nasional dengan luas 1.453.500 hektar dengan pembagian sekitar 89,8% lautan, dan 5,5% terumbu karang.
Sementara ekosistem darat di Taman Nasional Teluk Cendrawasih juga tak kalah beragam; 36 jenis burung hidup di taman nasional ini. Perairan di Teluk Cendrawasih merupakan habitat dari beberapa jenis penyu yang dilindungi, yaitu Penyu Sisik, Penyu Hijau, Penyu Lekang, dan juga Penyu Belimbing. Beberapa lembaga dalam dan luar negeri menjadikan Taman Nasional Teluk Cendrawasih ini sebagai tempat penelitian utama terkait dengan ikan Hiu Paus; uniknya, ikan Hiu Paus yang berukuran sangat besar tersebut sering muncul diantara rumah-rumah terapung di Kwatisore.
Menyelam di lautan lepas bersama ikan Hiu Paus merupakan aktivitas utama yang bisa dilakukan di Taman Nasional Teluk Cendrawasih ini. Bahkan ikan raksasa ini bisa dipanggil, yaitu dengan cara dipancing dengan ikan puri yang dilempar ke laut. Meskipun begitu, penyelam tetap tidak diperbolehkan menyentuh ikan berukuran besar tersebut, meskipun penyelam bisa berenang di dekat ikan ini. Sementara bagi wisatawan yang ingin menikmati pesona di daratan Teluk Cendrawasih, wisatawan bisa menikmati pemandangan hutan mangrove, bahkan air terjun yang dan sumber air panas yang berada di Pulau Mioswaar. 

Wisatawan yang ingin berkunjung ke Teluk Cendrawasih sebaiknya mempertimbangkan waktu-waktu tertentu; bulan Mei sampai Oktober merupakan waktu yang paling pas. Wisatawan juga harus memperoleh ijin dari pengelola untuk memastikan keamanan. Untuk melakukan perjalanan ke Teluk Cendrawasih, wisatawan bisa menggunakan perjalanan via udara menuju Biak. Kemudian dari Biak perjalanan dilanjutkan menuju Manokwari atau Nabire dengan menggunakan Susi Air. (Photo: Indonesia Travel).

0 comments:

Post a Comment